Admin Administrator
Nama Singkat : Admin Nama Lengkap : Administrator Banyak Pemposan : 164 Sejak : 06.06.09 Lokasi : Jakarta - Bogor Pekerjaan : TI Slogan : Sukses adalah kredit Komentar : Silahkan memposkan pesan
| Subyek: RELIGI: Shilaturrahimi Menjelang Puasa Ramadhan Wed 10 Jun 2009 - 12:26 | |
| KULTUM — TENTANG SHILATUR-RAHIMI
... setetes siraman rohani shilatur-rahimi ... pra dan pasca puasa ramadhän ...(C) 1999—2009 — EE ONE Sbi—smi—`allaahi `alr-rahmaani `alr-rahiymi. Dengan—nama—Alläh Maha-Pengasih Maha-Penyayang.`als-salaamu ’alay—kum, wa rahmatu—`allaahi wa barakaatu—huu, sang-salam | keselamatan atas—kalian, dan rahmat—Alläh dan berkat—Nya.MA’NA SHILATU R-RAHIMIIstilah shilatu r -rahimi atau shilatu `alr -rahimi dirangkai dari kata shilatun dan rahimun, dimana shilatun berarti silsilah atau hubungan, sambungan, jalinan, ikatan, tautan (connection, joint), dan rahimun, rahmatun berarti rahim, rahmat, kasih -sayang, cinta -kasih, belas -kasihan, kemurahan -hati (compassion, mercy), dengan bentuk isim jamak (plural) `arhaama. Misal, rahmatu `allaahi berarti rahmat Alläh atau kasih -sayang Alläh. Dengan demikian, shilatu `alr -rahimi berarti hubungan kasih -sayang atau jalinan cinta -kasih (connection of the merciful -compassion). Kalimah: fa l tashil rahima berarti, "maka hendaklah kamu -menjalin kasih -sayang", shil `arhaama berarti, "kamu -jalinlah kasih -sayang." Adapun shilatu `alr -rahimi adalah diperintahkan dan diteladankan oleh Alläh Maha -Pengasih Maha -Penyayang beserta para rasul -Nya untuk dihubungkan antara sesama manusia, dan dilarang oleh Alläh beserta para rasul -Nya untuk diputuskan. Sebebaik manusia adalah mereka yang menghubungkan jalinan kasih -sayang dan cinta -kasih diantara sesama, tanpa memandang ras, bangsa, suku, puak, dan agama; dan sedangkan sebeburuk manusia adalah mereka yang memutuskannya, dan Alläh niscaya melaknatnya. Maka pada kesempatan ini marilah kita bersama meneguhkan kembali shilatu `alr -rahimi diantara kita, sebagai bentuk nyata `ukhuwah atawa persaudaraan alias brotherhood diantara kita, baik sebagai `insan secara pribadi dan manusia secara umum, maupun sebagai sesama Thunderian, dimana pun masing -masing kita berada, untuk selamanya. Semoga Alläh SWT beserta rasülulläh saw berkenan meridhai kita semua. Amin. PERINTAH ALLÄH UNTUK MENJALIN SHILATU R-RAHIMIAlläh memerintahkan kepada tiap manusia, sebagaimana telah diwahyukan dalam Al -Qur`än, untuk berhubungan satu dengan yang lain, saling berkasih -sayang, dan saling mengenal dengan sebebaiknya. Perintah ini ditujukan kepada setiap manusia, siapa saja, kerena diawali oleh kalimah: yaa `ayyu—haa `aln-naasu . . . wahai yang-mana—dia adalah sang-jenis-manusia . . . wo which-ever—she is the-human-kind ...
... yg merasa bukan manusia tak usah terpanggil dgn seruan ini... [catatan: naasun, jenis -manusia (human -kind) dlm bahasa Arab memiliki bentuk mu`anats (feminine), jadi digunakan kata -ganti -obyek haa (she), bukan hu (he)] Alläh, subhaana–hu wa ta’aalaa, Maha -Tersanjunglah–Dia dan Maha -Tinggi, ’azza wa jalla, Perkasa dan Digjaya, telah berfirman, dalam kitab–Nya, Al -Qur`aanu `al -kariymi, Sang -Kajian yang -mulia:
yaa `ayyu—haa `aln-naasu. `inna—a, khalaqnaa—kum min dzakarin wa `untsaa, wa ja’al-naa—kum syu’uwbaan wa qabaa`ila li ta’aarafuw. `inna `akrama—kum ’inda `allaahi `atqaa—kum. ’inna `allaaha ’aliymun khabiyrun. [Q 49]
Wahai yang-mana—dia adalah sang-jenis-manusia, Sesungguhnya—Kami [Alläh dengan melibatkan makhluwq—Nya], Kami-telah-menciptakan-kalian dari seorang-pria dan seorang-wanita, dan Kami-telah-menjadikan—kalian berbagai-ras-bangsa dan berbagai-suku-puak agar kalian-saling-mengenal. Sesungguhnya yang-termulia-dari | diantara—kalian dihadapan Alläh adalah yang-paling-taqwa-(memelihara-diri-sendiri)-dari | diantara—kalian. Sesungguhnya Alläh adalah mengetahui dan menerima kabar.
yaa `ayyu—haa `aln-naasu, `ittaquw rabba—kumu, `alladziy khalaqa—kum mmin nafsin wwaahidatin, wa khalaqa min—haa zawja—haa, wa batstsa min—humaa rijaalan katsiyraan wa nisaa`an. wa `ittaquw `allaahu, `alladziy tasaa `aluwna bi—hii, wa `a l- `arhaama. `inna `allaaha kaana ’alay—kum raqiyban. [Q 4]
Wahai yang-mana—dia adalah sang-jenis-manusia, kalian-bertaqwalah-(peliharalah-diri-sendiri-kalian)-terhadap pengasuh | tuhan-—kalian, Dia-yang Dia-telah-menciptakan—kalian dari satu-diri yang-tunggal, dan Dia-telah-menciptakan dari-dia mitra | pasangan—nya, dan Dia-telah-membiakkan dari—mereka-berdua lelaki yang-banyak dan perempuan. dan kalian-bertaqwalah-(peliharalah-diri--kalian)-terhadap Alläh, Dia-yang kalian-memohon kepada—Dia, dan hendaklah ada sang-kasih-sayang kasih-sayang. Sesungguhnya Alläh adalah—Dia atas—kalian sebagai-pengawas.
dhuribat ’alay—himu `aldz-dzillatu `aynamaa tsuqifuw, `illaa bi hablin mmina `allaahi wa hablin mmina `aln-nassi. [Q 3]
Niscaya-akan-ditimpakan atas—meraka sang-kehinaan dimanapun mereka-berperadaban, kecuali dengan tali Alläh [hubungan vertikal] dan tali sang-manusia [hubungan horizontal, sesama manusia].
LARANGAN ALLÄH AGAR TAK MEMUTUSKAN SHILATU R-RAHIMI
fa hal ’asaytum `in tawallaytum `an tufsiduw fiy `a l-`ardhi wa tuqaththi’uw `arhaama—kum. `uwlaa`ika `alladziyna la’ana—humu `allaahu. fa `ashamma—hum wa `a’maa `abshaara—hum [Q 47:22—23]
Maka apakah kalian-telah-berharap jika kalian-telah-berjaya bahwa kalian-merusak di sang-bumi, dan kalian-memutuskan kasih-sayang—kalian. Mereka-itulah para-orang-yang Alläh Dia-telah-melaknat—mereka, maka Dia-telah-menulikan-mereka dan Dia-telah-membutakan penglihatan-mereka.
`alladziyna yanqudhuwna ’ahda `allaahi minm ba’di miytsaaqi—hii, wa yaqtha’uwna maa `amara `allaahu bi—hii `an yuwshala, wa yufsiduwna fiy `a l-`ardhi. `uwlaa`ika humu `a l-khaasiruwna. [Q 2]
Para-orang-yang mereka-melanggar perjanjian Alläh dari sesudah pengukuhan-nya, dan mereka-memutus apa-apa-saja-yang Alläh Dia-telah-memerintahkan dengan-dia bahwa-supaya mereka-menghubungkan, dan mereka-merusak di sang-bumi. Mereka-itulah mereka sang-para-perugi.
wa `alladziyna yanqudhuwna ’ahda `allaahi minm ba’di miytsaaqi—hii, wa yaqtha’uwna maa `amara `allaahu bi—hii `an yuwshala, wa yufsiduwna fiy `a l-`ardhi. `uwlaa`ika la—humu `a l-la’natu, wa la—hum suw`u `ald-daaari. [Q 13]
Dan para-orang-yang mereka-melanggar perjanjian Alläh dari sesudah pengukuhan-nya, dan mereka-memutus apa-apa-saja-yang Alläh Dia-telah-memerintahkan dengan-dia bahwa-supaya mereka-menghubungkan, dan mereka-merusak di sang-bumi. Mereka-itu untuk—mereka sang-laknat, dan untuk—mereka sebeburuknya sang-negri [neraka, jahanam].
. . . |
| |
|